Outbound Pacet - Meniliki dari sejarah, kata "outbound" berasal dari istilah "Outward Bound." Istilah ini dimulai dari seorang pendidik Jerman bernama Kurt Hahn yang mendirikan sekolah bernama Gordonstoun School pada tahun 1930-an.
Asal Usul Outward Bound
Peran Kurt Hahn :
Di sekolah ini, siswa mendapat pendidikan tambahan di luar ruangan dengan tujuan mengembangkan keterampilan, kemampuan fisik, menyelaraskan dengan alam, dan pengalaman hidup. Konsep pendidikan ini dirancang untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan kehidupan nyata.
Kontribusi Sir Lawrence Holt :
Pada tahun 1940-an, Sir Lawrence Holt, pemilik Blue Funnel Ship, tertarik dengan konsep yang dikembangkan oleh Kurt Hahn. Ia menerapkan konsep ini kepada kru kapalnya (ABK) agar mereka mampu bertahan dalam kondisi terberat di lautan. Program ini kemudian berkembang dan mendunia, karena diyakini mampu membuat pesertanya mempelajari dan mengasah keterampilan lama maupun baru dengan efektif. Hal ini disebabkan keterampilan yang dipelajari melalui pengalaman nyata akan lebih mudah diingat.
Perkembangan Outbound di Indonesia
Adaptasi di Indonesia :
Outward Bound akhirnya masuk ke Indonesia melalui pendirian Outward Bound Indonesia. Kemungkinan karena lidah orang Indonesia sulit melafalkan "Outward Bound," atau karena istilah tersebut sudah dipatenkan, orang-orang menyingkatnya menjadi "outbound." Sampai sekarang, istilah inilah yang lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia pada umumnya.
Teori Pembelajaran Eksperiensial (ELT) :
Pada tahun 1980, seorang ahli bernama David A. Kolb mengemukakan Experiential Learning Theory (ELT). Secara umum, teori ini menyatakan bahwa seseorang membangun pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman langsung yang dialaminya. Kolb mengemukakan teori ini berdasarkan pemikiran ahli-ahli psikologi seperti Kurt Lewin, Dewey, dan Piaget.
Evolusi Metode Outbound
Aktivitas Fisik dan Risiko :
Pada awalnya, pelatihan dengan metode Experiential Learning (khususnya di Indonesia) identik dengan kegiatan luar ruangan yang melibatkan banyak aktivitas fisik dan berisiko tinggi, seperti Flying Fox dan Trust Fall. Hal ini disebabkan karena awalnya Outward Bound digunakan untuk menyiapkan kru kapal menghadapi situasi berbahaya di lautan lepas.
Perubahan Jenis Aktivitas :
Seiring berjalannya waktu, jenis aktivitas dan media pembelajaran outbound serta Experiential Learning mulai berubah. Tidak melulu menggunakan aktivitas fisik berisiko tinggi, tetapi juga menggunakan aktivitas fisik berisiko rendah tanpa mengurangi tujuan dari permainan atau aktivitas itu sendiri. Bahkan, kegiatan tanpa aktivitas fisik dan lebih menggunakan aktivitas mental dan pikiran (logika berpikir) juga mulai diterapkan.
Kesamaan Metode Pembelajaran :
Jika dilihat dari sisi metode pembelajarannya, Experiential Learning di luar ruangan mempunyai kemiripan dengan Outward Bound versi Kurt Hahn. Hal ini mungkin menyebabkan istilah di Indonesia untuk aktivitas ini sedikit tumpang tindih.
Istilah yang Digunakan :
Para penggiat pelatihan di Indonesia, termasuk kami, cenderung menggunakan istilah "Experiential Learning" karena metode yang digunakan adalah Experiential Learning dari Kolb. Pemilihan istilah ini juga dikarenakan istilah "outbound" tidak ada di dalam kamus Bahasa Indonesia, dan nama "Outward Bound" telah dipatenkan. Meskipun begitu, istilah "outbound" tetap sering digunakan karena banyak orang lebih familiar dengan istilah ini.
Alternatif Istilah :
Ada banyak istilah yang digunakan untuk menggantikan, seperti Outdoor Training, Adventure, dan istilah lainnya. Kami sendiri lebih menyukai menggunakan istilah Outdoor Activity, Outdoor Training, atau Outdoor Fun Games dengan metode pembelajaran Experiential Learning.
Itulah sekilas cerita tentang sejarah Outward Bound menjadi outbound. Dengan memahami asal-usul dan evolusi metode ini, kita dapat lebih menghargai manfaat dari kegiatan outbound dalam pengembangan keterampilan dan pengetahuan melalui pengalaman langsung.Untuk pemesanan event outbound / gathering perusahaan, Instansi, komunitas maupun program khusus anak sekolah hubungi marketing kami melalui kontak telepone / WhatsApp 082131065873 (Jecko) / 082232732588 (Widari)